Hujan dan Petir
Minggu-minggu ini mulai terasa repotnya tinggal di pinggiran Bogor. Tiap hari hujan, dan setiap kali bapak pulang kantor pasti kehujanan. Hujan sore hari juga telah membuat kesempatan Stella untuk jalan-jalan berkurang. Dan itu membuat dia senewen. Sebenarnya, Stella juga senang dengan hujan, karena hawanya menjadi makin sejuk. Juga karena Stella senang mendengar suara air mengalir dan rintik hujan. Tapi akhirnya, bapak lagi yang repot. Tiap kali hujan, Stella pasti 'memaksa' bapak untuk menggendongnya dan wajib berdiri di pinggir teras rumah, agar dia bisa melihat air hujan yang jatuh dengan lebih jelas! Sudah begitu, Stella akan menjulurkan tangan, mencoba menggapai air hujan yang jatuh. Padahal, berdiri di pinggir teras begitu kan dingin, nak. Kaki bapak juga basah kena percikan air...he..he..
Belum lagi, angin yang begitu kencang. Tapi Stella suka sekali melihat dahan pohon yang bergoyang ditiup angin. Ujung-ujungnya, salah satu pasti masuk angin...he..he.. :-) Sementara itu, Cibinong kan juga terkenal dengan petirnya. Dan ternyata, Stella tidak takut dengan petir!! Wallaaahhh.... paling juga dia kaget mendengar suara geledek, tapi habis itu ketawa-ketiwi lagi. Mungkin itu hal baru buat dia. Sama seperti sekarang ini, kalau jalan malam hari, pasti Stella akan menengok ke atas, mencari bulan atau lampu jalan.
Belum lagi, angin yang begitu kencang. Tapi Stella suka sekali melihat dahan pohon yang bergoyang ditiup angin. Ujung-ujungnya, salah satu pasti masuk angin...he..he.. :-) Sementara itu, Cibinong kan juga terkenal dengan petirnya. Dan ternyata, Stella tidak takut dengan petir!! Wallaaahhh.... paling juga dia kaget mendengar suara geledek, tapi habis itu ketawa-ketiwi lagi. Mungkin itu hal baru buat dia. Sama seperti sekarang ini, kalau jalan malam hari, pasti Stella akan menengok ke atas, mencari bulan atau lampu jalan.